Kesuburan wanita menurun setelah usia 35 tahun

Meskipun ada ungkapan yang menyatakan bahwa usia hanyalah sebuah angka , tetapi untuk urusan mengenai kehamilan , maka usia memegang peranan penting terutama untuk wanita. Tetapi bukan berarti bahwa untuk hamil hanya hak wanita yang usianya muda saja. 

Wanita yang berusia lebih renta pun bisa untuk hamil serta dapat memaksimalkan kesehatan dirinya biar bayi yang dikandungannya tetap sehat. Kenapa bisa bukan nya wanita dengan usia 35 tahun dilarang untuk hamil? Untuk mengetahui lebih terang mengenai seluk beluk kehamilan terutama pada wanita yang berusia diatas 35 tahun , yuk kita simak artikel berikut ini.

Kesuburan seorang wanita dipengaruhi oleh banyak faktor , salah satunya ialah usia. Di atas usia 35 tahun kesuburan wanita akan menurun.

Meski Anda masih merasa muda di usia yang matang ini , tetapi tolong-menolong sel telur menjadi lebih rapuh dan tidak sekuat beberapa tahun sebelumnya. 

"Wanita yang berusia pertengahan tiga puluhan untuk hamil dengan sehat memang bisa. Namun tidak bisa dipungkiri ada juga yang gagal hamil ," kata Alyssa Dweck , dokter kebidanan dan kandungan dari New York. 

Hal ini diperkuat penelitian yang dilakukan American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG). Riset dilakukan pada wanita yang melaksanakan transfer embrio pada 2006. Hasil studi menunjukkan , 44 ,9 persen kelahiran terjadi pada wanita yang berusia lebih muda dari 35 tahun. Sedangkan wanita di usia 35-37 mendapat porsi 37 ,3 persen. Persentase lebih kecil diperoleh wanita berusia 38-40 tahun sebesar 26 ,6 persen. 

Kesuburan wanita menurun setelah usia 35 tahunUrutan selanjutnya ditempati wanita usia 41-42 tahun dengan 15 ,2 persen. Porsi paling kecil ditempati wanita usia 43-44 dengan 6 ,7 persen. Ketika sel telur didapatkan dari donor wanita muda , sekitar 54 persen transfer menghasilkan kelahiran secara sehat , tak peduli berapa usia penerima. Dengan kata lain , tolong-menolong sel telur menjadi lebih gampang rusak seiring dengan peningkatkan usia.  

Gagalnya kehamilan pada wanita yang lebih renta juga diakibatkan oleh gangguan kesehatan yang kuat pada kesuburan. Misalnya saja diabetes , obesitas , dan tekanan darah tinggi. Menurut Dweck , gangguan penyakit itu akan mensugesti kemampuan wanita mempertahankan dan membuat lingkungan rahim yang sesuai bagi janin. 

Wanita renta yang berhasil hamil juga berisiko melahirkan janin dengan kelainan kromosom , misal Down Syndrome. Para ibu juga menghadapi risiko tinggi adanya komplikasi selama di ruang bersalin. Kesulitan untuk hamil juga disebabkan oleh berkurangnya frekuensi bercinta wanita berusia matang. Bila wanita masih ingin hamil walau usia sudah lebih dari 35 tahun , Dweck menyarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter kandungan terpercaya. 

"Lakukan juga pemeriksaan untuk melihat kondisi tubuh. Sehingga diketahui apakah ibu benar-benar siap hamil dan melahirkan janinnya ," katanya. 

Tetapi pada balasannya kehamilan ialah sebuah misteri. Ada wanita berusia 20-an tahun yang tak kunjung hamil , sementara ada wanita berusia 40 tahun yang hamil dengan mudah. 

Kesuburan wanita menurun setelah usia 35 tahun
Kesuburan wanita menurun setelah usia 35 tahun

Masalah kesehatan Wanita

Dengan menjalani hidup sehat , kesempatan hamil ketika berusia lebih dari 35 tahun tentu bukan halangan. Namun karena kita tidak bisa memprediksi problem , akan lebih baik kalau hamil di awal usia 30 tahun. 

Usia dan kesuburan
Banyak pasangan yang menunda untuk menerima anak sampai mereka mapan atau ada juga yang memang gres menikah setelah memasuki usia diatas 30 tahun. Meskipun keputusan untuk menikah dan punya anak ialah pilihan eksklusif , tetapi kesuburan dapat menurun seiring berjalannya waktu dan hal ini harus menjadi salah satu pertimbangan bila ingin memiliki anak. 

Baik pria maupun wanita berada pada masa puncak kesuburannya di usia awal 20 tahun. Pada wanita , kesuburan akan menurun dengan cepat seiring dengan bertambahnya usia , terutama di usia lebih dari 35 tahun. Banyak hal yang menjadi penyebab turunnya kesuburan pada wanita diatas usia 35 tahun , tetapi yang terutama ialah penurunan kualitas sel telur yang dilepaskan oleh indung telur. Sekitar 1/3 pasangan , dimana wanitanya berusia lebih dari 35 tahun mempunyai problem kesuburan. Angka ini akan meningkat menjadi 2/3 nya bila sang wanita berusia diatas 40 tahun. Sedangkan pada pria , kesuburan akan berkurang semenjak usia 40 tahun , tetapi sebagian besar pria tetap dapat menjadi ayah meskipun sudah berusia diatas 50 tahun.

Bagaimana cara untuk menerima kehamilan yang sehat?

Berikut ialah beberapa tips untuk menerima kehamilan yang sehat , terutama pada wanita diatas usia 35 tahun :

Perawatan kehamilan secara teratur dan sedini mungkin
8 ahad pertama usia kehamilan merupakan masa yang penting untuk pertumbuhan janin dalam kandungan. Perawatan kehamilan yang teratur dan semenjak dini dapat meningkatkan kemungkinan untuk menerima kehamilan yang sehat dan tentu saja juga bayi yang sehat. 

Yang termasuk dalam layanan perawatan kesehatan kehamilan ialah : skrining , pemeriksaan kehamilan secara teratur , edukasi mengenai kehamilan dan melahirkan , sesi konseling dan grup pendukung.

Melakukan perawatan ketika kehamilan juga menyampaikan manfaat tambahan , terutama pada wanita yang hamil diatas usia 35 tahun. Hal ini membuat dokter dapat melaksanakan pengawasan terhadap kondisi kesehatan yang lebih sering terjadi pada wanita yang hamil ketika berusia lebih tua. 

Contohnya , resiko untuk mengalami diabetes gestational dan preeclampsia , yaitu suatu kondisi dimana terjadi kenaikan tekanan darah ketika hamil disertai dengan adanya protein dalam urin. Saat pemeriksaan kesehatan , dokter akan melaksanakan pemeriksaan tekanan darah , pemeriksaan urin untuk mengetahui ada tidaknya protein & gula darah urin serta pemeriksaan kadar gula dalam darah. Dengan begitu , maka setiap problem potensial yang bisa timbul dapat ditemukan semenjak dini & diberikan penanganan yang tepat.

Pertimbangkan untuk melaksanakan tes ketika hamil pada wanita berusia diatas 35 tahun
Dokter dapat menyampaikan untuk melaksanakan pemeriksaan kehamilan khusus , terutama pada ibu hamil yang berusia lebih tua. Pemeriksaan tersebut dapat menunjukkan kemungkinan resiko mempunyai bayi yang cacat. Sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui resiko dan manfaat dari pemeriksaan tersebut , sehingga bisa dipilih apa yang terbaik untuk kita.

Konsumsi vitamin selama kehamilan
Setiap wanita yang sedang hamil disarankan untuk mengkonsumsi vitamin kehamilan secara rutin. Vitamin  tersebut setidaknya harus mengandung asam folat sebanyak 400 mcg. Dengan menerima asupan asam folat yang cukup setiap hari semenjak sebelum hamil sampai trimester pertama usia kehamilan dapat mencegah terjadinya cacat pada janin , terutama yang berafiliasi dengan otak dan tulang belakang janin. Mengkonsumsi asam folat juga menyampaikan pemberian lebih pada wanita yang berusia lebih renta , yang memiliki resiko lebih besar untuk melahirkan anak dengan cacat lahir.

Bagaimana meminimalkan resiko terjadinya problem kehamilan? 
Kesehatan ibu ketika hamil sangat penting karena berkaitan dengan kesehatan janin dalam kandungan. Dengan merawat diri sendiri , maka ibu bisa membantu menghindari problem kesehatan yang mungkin timbul ketika hamil , termasuk diantaranya kondisi diabetes & tekanan darah tinggi ketika hamil. 

Berikut ialah beberapa tips yang bisa digunakan untuk membantu meminimalkan resiko terjadinya problem selama kehamilan :

Rutin memeriksakan kehamilan ke dokter
Bila memiliki problem kesehatan kronis menyerupai misalnya diabetes atau tekanan darah yang tinggi , sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin ke dokter. Dengan menjaga kondisi kesehatan semenjak sebelum hamil akan dapat menjaga kesehatan ibu ketika hamil nanti dan tentunya juga kesehatan janin dalam kandungan. Pastikan juga untuk rutin melaksanakan pemeriksaan gigi ke dokter gigi. Mempunyai gigi dan gusi yang sehat dapat memperkecil kemungkinan bayi lahir sebelum waktunya dan bayi lahir dengan berat tubuh rendah.

Jaga contoh makan yang sehat
Mengkonsumsi makanan yang bervariasi akan membantu tubuh menerima semua nutrisi yang dibutuhkan. Pilihlah makanan yang mengandung banyak buah dan sayur , gandum utuh , daging tanpa lemak dan produk susu rendah lemak. Disarankan untuk mengkonsumsi 4 porsi produk susu dan makanan tinggi kalsium setiap hari. Dengan cara tersebut , maka tulang dan gigi akan terjaga kekuatannya ketika bayi tumbuh dalam rahim. Pastikan juga untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan kandungan asam folat menyerupai misalnya : sayuran berdaun hijau , kacang-kacangan , hati dan beberapa jenis buah jeruk.

Dapatkan berat tubuh sesuai yang direkomendasikan
Konsultasikan dengan dokter mengenai kenaikan berat tubuh ideal yang harus didapatkan. Wanita dengan BMI (Body Mass Index) yang normal sebaiknya menambah berat badannya sebanyak 13-18 kg selama kehamilan. Sedangkan untuk wanita yang mengalami obesitas atau kelebihan berat tubuh sebaiknya hanya bertambah berat badannya sebanyak 6-10 kg selama hamil. 

Dengan kenaikan berat tubuh yang sesuai kebutuhan , akan dapat mengurangi resiko pertumbuhan bayi yang lambat & kelahiran bayi sebelum waktunya. Selain itu , juga dapat menurunkan resiko untuk mengalami problem ketika hamil menyerupai misalnya diabetes gestational dan tekanan darah yang tinggi.

Olahraga secara teratur
Dengan melaksanakan olahraga secara teratur dapat membuat ibu berada dalam rentang berat tubuh yang sehat ketika hamil. Selain itu olahraga secara teratur juga dapat meningkatkan stamina tubuh dan membantu meredakan stress. Tetapi sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter , sebelum melaksanakan aktifitas olahraga. 

Biasanya ibu hamil tetap dapat melaksanakan olahraga yang biasa dilakukan  secara rutin selama masa kehamilan. Tetapi dokter dapat membantu memilihkan jenis olahraga atau aktifitas fisik yang sesuai dengan kondisi ibu hamil.

Berhenti merokok dan mengkonsumsi alkohol
Seperti semua wanita hamil pada umumnya , maka sebaiknya hentikan kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol selama masa kehamilan. Mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan resiko terjadinya cacat mental dan fisik pada janin. Sedangkan merokok akan meningkatkan resiko untuk melahirkan bayi dengan berat tubuh yang rendah. Berhenti merokok juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya preeclampsia.

Obat-obatan ketika hamil
Konsultasikan ke dokter mengenai obat-obatan yang aman untuk dikonsumsi ketika hamil dan menyusui. Termasuk didalamnya obat yang dibeli  melalui resep dokter atau obat yang bisa dibeli bebas , pelengkap & obat herbal , (sumber : www. medicastore.com).


Komentar